Kabar ~Awaluddin Fajr

Cetak Mahasiswa Bermental Pengusaha, UNIDA Gontor dan Forbis IKPM sepakat Terapkan Program MBKM di Tempat Perusahaan Alumni Gontor

Cetak Mahasiswa Bermental Pengusaha, UNIDA Gontor dan Forbis IKPM sepakat Terapkan Program MBKM di Tempat Perusahaan Alumni Gontor

FORBIS.ID, Ponorogo – Pada tanggal 7 April 2025, kunjungan para Pengurus FORBIS ke Kampus UNIDA Gontor dalam acara Silaturahmi dan Pasowanan yang berlangsung di Gedung Rektorat Unida.

Dialog dan diskusi penting terjadi dalam upaya mencetak lulusan alumni UNIDA yang bermental Pengusaha, maka Forum Bisnis (FORBIS) Ikatan Keluarga Pondok Modern (IKPM) dan Universitas Darussalam (UNIDA) Gontor akan menjalin kerja sama strategis untuk mencetak mental pengusaha bagi para mahasiswa UNIDA dengan program inkubasi bisnis yang berfokus pada pengembangan kewirausahaan di kalangan mahasiswa melalui program MBKM yang bisa dipilih mahasiswa, di antaranya program Magang dan Studi Independen atau MSIB.

Program ini bisa diambil mulai semester enam. Karena itu, mulai semester empat mahasiswa harus mulai memikirkan tempat magang yang cocok.

Agar tidak galau memikirkan tempat magang, maka tempat perusahaan yang dimiliki oleh pengurus dan anggota FORBIS IKPM bisa menjadi tujuan.

Dalam hal ini, Wakil Rektor III Dr. Khoirul Umam, M.Ec., Bidang Penelitian dan Kerjasama mengatakan dan memberikan beberapa kiat memilih tempat magang yang cocok untuk mahasiswa sebagai berikut;

Sesuai keahlian prodi
sebelum memilih tempat magang, mahasiswa harus memahami keahlian prodinya, Ini penting dilakukan agar mudah diterima perusahaan, memudahkan dalam melakukan tugas-tugas di tempat magang dan tentu saja keahlian yang diperoleh di prodi semakin berkembang dan kuat.

“Magang disesuaikan dengan skill yang ingin diperkuat dan diperoleh secara lanjut yang tidak pernah didapatkan di kampus oleh mahasiswa untuk belajar langsung dan mengembangkan potensi diri pada dunia usaha atau industri,” ujarnya.

Sesuai bakat dan minat

Setelah mahasiswa memastikan bahwa tempat tujuan magang sudah linear dengan keahlian prodi, mahasiswa penting pula untuk mengecek apakah tempat magang tersebut sudah sesuai dengan bakat dan minat mahasiswa. Karena itu, mahasiswa perlu menggali informasi seputar jobdesknya di tempat magang yang sesuai dengan minat dan bakat.

Pertimbangkan skill atau keahlian

Magang sebaiknya tidak sekadar untuk menggugurkan tanggung jawab, tetapi untuk mengembangkan keterampilan yang benar-benar dibutuhkan dunia industri. Untuk itu mahasiswa harus mempertimbangkan skill atau keahlian yang akan di dapat. Sehingga mahasiswa memiliki gambaran setelah magang akan mendapat keahlian jenis apa dan akan berkarir di mana nantinya.

“Mahasiswa harus mempertimbangkan keahlian utama seperti kolaborasi, critical thinking, leadership, integritas, kemampuan berkomunikasi, emotional Intelligence, adaptif, juga fast learning. Skill ini harus berkembang dan diperkuat di tempat magang,” beber wakil rektor ini

Pertimbangkan waktu magang

    Mahasiswa juga perlu memperhatikan waktu ideal dalam mengambil program magang agar bisa berjalan optimal, sesuai dengan kebijakan program studi dan tidak mengganggu kegiatan akademik. Sehingga harapannya saat magang mahasiswa berpeluang ditarik perusahaan setelah magang.

    Waktu ideal bagi mahasiswa untuk magang yaitu semester 6, apalagi bagi prodi non-kependidikan magang atau PKL merupakan hal yang wajib. “Idealnya memang di semester 6 selama 4-5 bulan mahasiswa mengikuti magang. Namun tidak menutup kemungkinan, di semester 5 mahasiswa mengikuti magang seperti magang riset di grup riset, PT lain, dalam kampus, atau Lembaga penelitian. Namun mahasiswa perlu mengecek kebijakan di prodi masing-masing,” bebernya.

    Tunjukkan kemampuan

    Setelah diterima di perusahaan yang disasar, mahasiswa harus cepat beradaptasi dengan ritme kerja perusahaan. Selain itu, berperan aktif dalam menyelesaikan atau menjawab tantangan yang dihadapi perusahaan. “Berikan kemampuan terbaik yang didapat selama kuliah baik itu hard skill atau soft skill harus ditunjukkan. Kalau kerjanya bagus, peluang ditarik perusahaan juga semakin besar,” lanjutnya.

      Beliau berharap dengan adanya program MBKM para m mahasiswa/i UNIDA Gontor mampu memanfaatkan Magang/PKL ini menjadi salah satu cara alternatif mengembangkan karir yang diharapkan. Magang sejatinya dapat menjadi pintu gerbang untuk bergabung di perusahaan atau dunia usaha yang diidam-idamkan. Ucap Wakil Rektor III Dr. Khoirul Umam, M.Ec., Bidang Penelitian dan Kerjasama.

      Rencana kerja sama ini disambut antusias oleh sivitas akademika UNIDA dan alumni Gontor yang melihat inisiatif ini sebagai perwujudan nyata dari sinergi antara ilmu, iman, dan amal usaha.