Ponorogo, Gontornews -– Pimpinan Pondok Modern Darussalam Gontor, KH Hasan Abdullah Sahal, secara resmi membuka kegiatan FORBIS IKPM Gontor Expo di halaman Gedung Al Azhar Kampus PM Gontor, Ponorogo, Ahad (2/7) malam.
Dalam sambutannya, Kiai Hasan Abdullah Sahal menyampaikan berpesan agar para pengusaha alumni Gontor terutama bagi mereka yang tergabung dalam organisasi Forum Bisnis IKPM Gontor tetaplah sebagai santri.
“Ingat, kalian ini adalah pengusaha tetapi kalian juga seorang santri. Pengusaha yang berasal dari santri tidak harus hanya memikirkan untung dan rugi saja,” kata Kiai Hasan di depan ratusan peserta FORBIS IKPM Gontor Expo.
Dalam berbisnis, Kiai Hasan juga meminta kepada para pengusaha yang berasal dari latar belakang santri agar tegas membedakan perbuatan yang halal dan haram. “85 persen orang-orang kaya di Indonesia beberapa tahun lalu berasal dari sebuah proses yang haram. Mungkin sekarang jumlahnya lebih banyak,” kata Kiai Hasan.
Kiai Hasan juga menambahkan bahwa Indonesia adalah negara yang sangat kaya. Dan sudah seharusnya rakyat Indonesia percaya diri menguasai perekonomian secara mandiri tanpa harus bergantung ke pihak manapun.
FORBIS Gontor Expo digelar dari 1-9 Juli 2017. Kegiatan ini adalah yang pertama kalinya digelar sejak FORBIS berdiri tahun lalu. Ketua Panitia FORBIS Gontor Expo, Sefi Khirrijil Yaman, menjelaskan kegiatan ini diikuti oleh 43 peserta dengan permintaan keikutsertaan yang terus bertambah.
“Kami memohon maaf karena adanya keterbatasan tidak bisa menerima semua permintaan anggota yang ingin berpartisipasi, tahun depan diharapkan kegiatan ini bisa digelar di dua tempat di kampus Gontor Putra dan Putra,” kata Sefi kepada Gontornews.
Animo untuk mengikuti kegiatan ini memang terlihat ramai sejak hari pertama. Beberapa stand pameran membludak dikunjungi para pengunjung.
Bermacam-macam produk pengusaha alumni Gontor dipamerkan di acara ini diantaranya produk kuliner mulai dari kebab hingga makanan produk kuliner lainnya. Konfeksi, perusahaan jasa tour dan travel, konstruksi bangunan hingga ke agrokultur pertanian juga tak mau ketinggalan mengikuti acara ini. [Mohamad Deny Irawan]