Cara Menjadi Dropshipper

Cara Menjadi Dropshipper

FORBIS— Inilah jenis usaha yang mudah, murah dan dapat membawa untung. Ia bisa dijadikan gawai sampingan dan tak butuh modal gede. Pekerjaan ini populer disebut dropshipper.   

Tapi tunggu dulu, Kawan. Jangan terlalu menganggap enteng dropshipper. Namanya pekerjaan ya mestinya dilakukan secara profesional. Business is business

Oleh karena itu, ada teknis mendasar yang perlu diketahui dalam bisnis ini. Setidaknya usaha ini bertahan lama atau bahkan dapat menambah pendapatan Anda secara signifikan. Namun sebelum lebih jauh mengulik tekniknya, mari kita ketahui apa sih maksud usaha ini.  

Arti Dropship dan Dropshipper

Dropship merupakan jenis usaha yang pedagangnya tidak butuh menyimpan stok barang. Sementara pembeli menerima barang langsung dari produsen atau pemasok (supplier).  

Dropshipper hanya meneruskan informasi pesanan dari pembeli kepada produsen atau pemasok. Setelah mempersiapkan pesanan, produsen atau pemasok mengirimkan barang tersebut langsung ke pembeli dengan mengatasnamakan toko atau nama dropshipper. 

//
//
// iklan google //
//

Cara Dropshipper Menerima Untung

Dropshipper mengutip laba dari selisih antara harga dari produsen atau pemasok dengan harga yang ditawarkan dropshipper kepada pembeli. Cara kedua, dropshipper menerima komisi dari produsen atau pemasok dari setiap  atau jumlah penjualan. Sistem komisi untuk dropshipper umumnya telah disiapkan oleh produsen atau pemasok. 

Lalu bagaimana cara menjadi dropshipper sukses. Berikut tipsnya: 

1. Pilih Barang yang Dijual

Pemilihan barang jualan dapat berdasarkan segmen pasar yang Anda terget atau berdasarkan tren. Misalnya, Anda memilih menjual kosmetik karena ingin menyasar segmen wanita. Atau sebaliknya, Anda ingin jual jilbab kemudian menganalisis potensi target pasarnya. 

Nah, Anda juga dapat mengintip barang apa yang sedang tren lewat media sosial. Contohnya, anak muda lagi gandrung dengan segala model pakaian Korea Selatan. Kesempatan ini Anda pergunakan untuk menjual segala hal berkaitan dengan itu.   

2. Pilih Pemasok yang Tepat

Pemilihan yang tepat maksudnya Anda telah mempertimbangkan kualitas produknya, rekam jejaknya, kecepatan responsnya, hingga waktu dan keamanan pengiriman ke pembeli. Pemilihan supplier menentukan nama baik dropshipper. 

3. Negosiasi Harga dengan Supplier

Anda tentu ingin supplier memberikan harga semurah-murahnya kepada Anda. Dengan demikian, Anda dapat meraup untung gede tanpa menjual mahal kepada pembeli. Jika ini berhasil, Anda berpotensi besar menarik banyak pelanggan.

Nah, di sinilah negosiasi dengan supplier diperlukan. Contohnya, Anda meminta potongan harga atau gratis ongkos kirim ketika memborong lebih dari lima puluh barang. Negosiasi berarti menemukan sistem yang saling menguntungkan untuk kemudian disepakati. Produsen senang, Anda pun untung.

4. Tetapkan Harga Jual

Kalau negoisasi dengan supplier telah mencapai kesepakatan, tetapkanlah harga jual untuk konsumen. Tapi sebelum penetapan, kumpulkanlah data harga jual untuk barang yang sama dari pasaran. 

Penetapan berdasarkan data bertujuan agar harga yang Anda tawarkan tidak terlampau mahal namun tetap mendapatkan laba maksimal. Oh ya, jangan lupa memasukkan semua variabel pengeluaran termasuk oprasional dalam penentuan harga. 

5. Manfaatkan Marketplace

Anda menjadi dropshipper melalui toko online atau media sosial adalah pilihan. Itu sudah bagus. Tapi jangan lewatkan marketplace, episentrum perdagangan di dunia maya. Tren transaksi di jagad digital dari tahun ke tahun naik, loh. 

Banyaknya orang bertransaksi di marketplace seperti Bukalapak dan Tokopedia karena sistemnya membawa keuntungan kepada kedua belah pihak. Selain itu, keamanannya terjamin dan banyak promosi, seperti gratis ongkos kirim dan diskon yang digandrungi konsumen Anda. 

6. Tentukan Merek Jualan

Hindari menjual merek atau brand serampangan. Semakin populer suatu merek, biasanya semakin diminati banyak orang, dan dengan demikian Anda mudah menjualnya. 

Tapi Anda bisa-bisa hanya membuang banyak waktu kalau menjual merek biasa atau jelek. Dus, Anda perlu riset merek-merek yang layak jual. 

7. Tanggap Merespons Konsumen

Respons cepat penjual merupakan salah satu yang disukai konsumen. Ini berlaku baik dalam melayani pelanggan secara daring maupun luring. Jangan biarkan pesan dari konsumen, baik berupa pertanyaan atau komplain, berlarut-larut. Semakin banyak konsumen kecewa, nama usaha semakin buruk dan itu berarti hanya menanti waktu sepinya pelanggan. 

8. Jangan Mudah Menyerah

Di samping modal materi, Anda perlu menyiapkan modal nonmateri: mental. Dalam perjalanan dan perkembangan usaha, ada saja tantangannya. Semakin maju usaha, semakin besar tantangannya.

Pada setiap tantangan, Anda dihadapkan pilihan sulit dan beresiko. Jika mental mudah goyah, Anda kesulitan mengambil putusan yang tepat. Bahkan, mungkin Anda segera menyerah dan mundur dari usaha ini. 

9. Catat Labanya

Pencatatan bertujuan memisahkan duit hasil keuntungan dan sumber lainnya. Ini mempermudah Anda mengatur keuangan. Sudah banyak aplikasi digital yang dapat Anda manfaatkan untuk mengatur keuangan. 

Tanpa pencatatan, Anda tidak tahu jika terjadi kebocoran dalam dalam arus keluar-masuk uang. Walhasil, Anda bisa saja menjual banyak barang tapi menerima sedikit untung bahkan merugi.

***

Tentu masih banyak lagi tips untuk menjadi dropshipper. Perkembangan teknologi yang begitu cepat dapat melahirkan teknik-teknik anyar. Itulah pentingnya belajar tanpa henti, khususnya kepada dropshipper berpengalaman. 

Namun semoga sembilan tips ini bisa menjadi bekal Anda untuk memulai menjadi dropshipper sebelum melangkah menjadi pengusaha yang sukses. Selamat mencoba.