Sidoarjo – Forbis PP IKPM Gontor pada Jumat, 10 Januari 2020 turut terlibat dalam pembekalan kewirausahaan di pesantren alumni Gontor.
Kali ini yang mendapat kesempatan tersebut adalah PP Modern Al-Amanah yang terletak di Kec. Krian, Kab. Sidoarjo, Jawa Timur.
Pembekalan tersebut diberikan kepada santri akhir yang hendak menamatkan studinya sehingga lebih siap saat kembali ke masyarakat.
Pembekalan disampaikan oleh H. Munif Farid at-Tamimi, M.A., M.Phil yang merupakan Ketua Bidang 1 Forbis PP IKPM. Materi pembekalan menekankan tentang pentingnya memahami langkah-langkah saat memulai usaha.
Lebih lanjut alumni Gontor tahun 2000 itu merangkum ada 4 langkah yang harus diikuti: 1) Mengenali peluang usaha, 2) Optimalisasi potensi diri, 3) Fokus dalam bidang usaha, dan 4) Berani memulai.
Mengenali peluang usaha berarti menguasai bidang yang akan digeluti.
“Saya memulai usaha tour and travel karena saya sudah pernah berkeliling Asia Selatan dan Timur Tengah. Dari situ saya mempelajari bagaimana bisnis tersebut dijalankan dan kemudian terus belajar hingga akhirnya menguasai seluk beluk tour and travel,” papar ustadz kelahiran Situbondo tersebut.
“Banyak orang memulai suatu usaha karena latah, padahal bukan passionnya. Banyak orang yang berhasil karena hobi.
Jadi, temukan apa yang menjadi minatmu, lalu pikirkan bagaimana dia bisa memberikanmu penghasilan,” ujarnya sambil memandangi santri akhir Pesantren Al-Amanah satu per satu.
Beliau kemudian berpesan bahwa dunia kewirausahaan adalah dunia yang penuh ketidakpastian, sedangkan informasi yang dimiliki oleh para pemula usaha amatlah terbatas.
Oleh sebab itu, seorang wirausaha perlu untuk meyakinkan diri sendiri dan berani mengambil risiko.
Learning by doing adalah sebuah keniscayaan. Berani salah itu bagus, dari situ kemudian seseorang akan mempelajari sesuatu yang baru dan menemukan jalan keluar.
“Yang terpenting dari itu semua adalah memiliki 4 sifat wajib Rasul yakni shiddiq, amanah, fathanah, dan tabligh. Mulailah dari yang kecil-kecil terlebih dahulu. Banyak usaha yang dimulai dari hal-hal remeh.
Ketekunan dan ketakwaan kepada Allah lah yang membedakan seberapa sukses usaha seorang santri. Ingat, jangan lupakan identitas santrimu,” ujar beliau berapi-api.
Pembekalan siang hari itu berjalan dengan lancar. Acara pun diakhiri dengan kumandang adzan Zuhur yang mengingatkan bahwa dalam usaha jangan pernah lupa dengan yang wajib, yakni shalat lima waktu tepat waktu. (SP)