FORBIS– Memfokuskan diri di bidang agrobisnis atau bisnis pertanian, Agus Riadi, salah satu anggota FORBIS asal Ambarawa ini tidak segan berbagi ilmu dengan para pemuda dan petani di berbagai tempat, khususnya di Jawa dan Sumatera.
Kepada mereka Agus mendedikasikan dirinya untuk menjadi mentor yang bertujuan mencetak para pebisnis milenial pertanian yang mampu berdaya secara ekonomi dengan menghasilkan berbagai produk pertanian, khususnya alpukat.
10 Mahasiswa Universitas Darussalam Gontor ini contohnya, sudah beberapa pekan ikut menimba ilmu dari Agus.
Mereka dari fakultas Pertanian UNIDA, yang ikut dalam program wirausaha merdeka.
Wirausaha Merdeka sendiri merupakan program MBKM yang bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada mahasiswa belajar dan mengembangkan diri menjadi calon entrepreneur melalui aktivitas di luar kelas perkuliahan.
Agus berpikir bahwa ini kesempatan emas untuk mengenalkan agrobisnis dan mengajak para kaulamuda untuk lebih dekat dengan bisnis pertanian.
“Sekarang ini menjadi petani kan orang gak mau, anak-anak muda maunya kerja di kantor pake dasi, disini kita kenalkan bahwa meski terlihat tidak keren, bisnis pertanian juga bisa menghasilkan uang yang cukup.” Tutur Agus.
“Mimpi saya, kedepan, bisnis pertanian ini makin hits di kalangan anak muda,” kata Agus yang tahun ini baru menginjak usia 32tahun.
Mengajak, membina dan mengarahkan para milenial tentu tidak semudah membalik tangan, namun Agus bergeming untuk mundur.
“Karena motivasi saya sederhana, menjadi manusia yang bermanfaat, karena sebaik-baiknya orang, kan, orang yang paling bermanfaat, makanya saya pantang mundur untuk terus belajar bersama bisnis ini bersama anak-anak muda,” tutur Agus ketika bercerita tentang kegiatan tersebut.
Bernaung di bawah CV. PUSBIKAT (Pusat Bibit dan Buah Alpukat) yang dia dirikan tahun 2011, Agus bersama para petani sudah menanam setidaknya 100 ribu pohon alpukat.
“Tetapi baru di Jawa Tengah, Jawa Barat, Sumatera, Jawa Timur ada tetapi sedikit, nah kita masih cari nih disana” kata ayah 4 anak ini.
CV. PUSBIKAT sendiri tidak hanya menyediakan bibit untuk para petani, tetapi mengajari cara bercocok tanamnya, juga menyerap hasil panennya, karena motto PUSBIKAT adalah “Tebar manfaat bagi umat”.
“Jadi PUSBIKAT itu memang memiliki visi untuk menghasilkan produk bibit yang unggul, hasil buah yang bagus, dan membuka lapangan pekerjaan yang luas, agar taraf hidup masyarakat Indonesia dapat meningkat, khususnya bagi yang tertarik berbisnis di bidang pertanian, terutama alpukat.” katanya sambil terkekeh.
Pemuda kelahiran Semarang ini, merasa bahwa Indonesia memiliki kultur yang bagus untuk bertani, banyak lahan-lahan yang bisa diisi dan dimanfaatkan menjadi lahan yang produktif.
“Kita ini simple kok, tanah banyak, bibit banyak, tinggal kapan mau mulai menanam?” tanya Agus singkat.
TIdak ada syarat khusus untuk bergabung dengan kelompok tani PUSBIKAT, golongan mana saja, yang penting memiliki ketertarikan untuk bertani alpukat.
“Bagi Ana, yang penting mereka mau berwirausaha pertanian, bersama-sama menjadi berdaya, karena jika ekonominya kuat, akidahnya juga akan kuat,” tutup Agus.
Untuk menghubungi PUSBIKAT dalam melalui WhatsApp atau telepon: 081225341616 –WSG