Forbis.id – Alumni Pondok Modern Darussalam Gontor Marhalah 1992 berkumpul di Mataram, Lombok, untuk menghadiri acara silaturahmi akbar bertajuk “Taqohnas VI Country 92”.
Acara yang diadakan dari tanggal 28 Juni hingga 1 Juli 2024 ini merupakan agenda rutin dua tahunan yang bertujuan menjaga serta merawat jalinan silaturahmi, sekaligus merumuskan berbagai agenda sosial dan keumatan dari angkatan 1992.
Acara kali ini sangat istimewa dengan dihadiri hampir 300 peserta dari berbagai daerah di Indonesia, Malaysia, dan Brunei Darussalam.
Memanfaatkan momen liburan sekolah, para peserta membawa serta keluarga mereka. Rombongan dari Jakarta dan sekitarnya yang berjumlah lebih dari 100 peserta bahkan datang dengan menggunakan bus yang dilanjutkan dengan kapal Kirana dari Surabaya ke Lombok.
Memperkuat Ikatan Silaturahmi
Ketua Marhalah Country 92, Dedi Sagita Lubis yang akrab disapa Rais Aladawam Dedi Petet, menekankan pentingnya acara ini dalam mempersiapkan program menyongsong 100 tahun Gontor.
“Alumni 92 ingin menjadi bagian dari sejarah panjang Gontor, mewarnai jejak perjuangan dan pengabdian alumni Gontor di masyarakat, serta berkontribusi bagi Indonesia saat ini dan di masa mendatang,” ujar Dedi.
Kesuksesan acara ini tidak lepas dari kerja keras tuan rumah yang berasal dari Lombok dan sekitarnya. Kegiatan dipusatkan di Sekolah Islam Abata II Selaparang, Mataram, dan mencakup acara doa serta seremonial resmi, selain itu juga ada kegiatan rekreasi ke beberapa pantai di Lombok, Sirkuit Mandalika, serta kunjungan ke beberapa pesantren milik alumni angkatan 92 di sekitar Lombok.
Jejak Kiprah Alumni
Angkatan 1992 memiliki peran signifikan dalam berbagai bidang. Beberapa alumni mendirikan pesantren seperti Arrahmah Serang oleh KH Rosyid Muslim (alm), Darun Naim Rangkasbitung oleh KH Omi Qozimi, Al Amanah Algontory oleh KH Adityawarman, dan banyak lagi.
Ada juga alumni yang menjadi pengusaha sukses seperti Agus Maulana pemilik jaringan Bengkel dan Toko Model Bridgestone Agus Lio Ban Group, Firman M Noor pemilik Maghfirah Travel, dan Laode Safiul Akbar komisaris PT Krakatau Steel.
Kalangan akademisi dari angkatan ini juga tidak kalah menonjol dengan banyaknya doktor yang mengajar di berbagai perguruan tinggi, baik dalam maupun luar negeri. Mereka berkontribusi sebagai motivator, pegiat sosial, penulis buku, dan profesional di berbagai bidang lainnya.
Menghidupkan Ruh Keikhlasan
Ikatan yang kuat antar alumni Gontor tidak lepas dari ruh keikhlasan yang diwariskan oleh para pendiri Gontor. “Apa yang kamu lihat, kamu alami, dan kamu rasakan, semuanya adalah pendidikan” adalah petuah yang selalu didengungkan para guru dan kiai di Gontor.
Hal ini menjadikan alumni Gontor memiliki jalinan persaudaraan yang erat dan saling membantu, meskipun mereka berasal dari angkatan yang berbeda.
Muhasabah dan Kepedulian Sosial
Reuni ini tidak hanya menjadi ajang silaturahmi, tetapi juga untuk melakukan muhasabah diri dan meningkatkan kepedulian sosial. Marhalah 92 memiliki program Kafalah Yatama yang menyantuni anak-anak yatim dan para janda yang ditinggalkan oleh rekan seangkatan.
Program ini didanai oleh donasi rutin anggota dan didistribusikan setiap bulan untuk membantu pendidikan anak yatim.
Acara ini juga menjadi momen untuk membaca “rapor” diri masing-masing, bukan hanya tentang kesuksesan materi, tetapi juga tentang persiapan untuk kehidupan berikutnya. Dedi menekankan pentingnya menjaga arah kompas kehidupan menuju husnul khatimah dan meninggalkan warisan kebaikan serta amal jariyah.
Semoga alumni 1992 dapat terus berkontribusi positif bagi masyarakat dan dikumpulkan bersama orang-orang shalih di akhirat kelak, bersama para pendiri dan penerus nilai-nilai Gontor.