Inspirasi ~Agus Maulana

Meretas Jejak Trimurti di Padang Panjang, Muhasabah Alumni 92 Gontor

Meretas Jejak Trimurti di Padang Panjang, Muhasabah Alumni 92 Gontor Reuni Alumni Gontor Angkatan Tahun 1992 (Country)

FORBIS.ID– Tidak ada sesuatu yang terjadi secara kebetulan. Semua sudah ada ketetapan Nya. Semua pasti mengandung hikmah dan pelajaran. Tentunya bagi kita yang mau berfikir.

Silaturahim Akbar alumni gontor 92 yang bertajuk Taqohnas V diadakan di Padang Panjang Sumatera Barat 24-26 Juni 2022. Setelah 30 tahun sejak lulus sebagai alumni, kami berkumpul kembali, merawat kesamaan, meneguhkan kebersamaan. Kali ini rata rata usia kami berada dikisaran 50 tahunan. Sebuah usia yang tidak lagi muda.

Kenapa di Padang Panjang ? Lagi lagi tidak ada yang kebetulan. Setidaknya ada beberapa hikmah yang sejatinya bisa kita petik.

Perjalanan Gontor, khususnya Trimurti pendiri Gontor KH Imam Zarkasyi, tidak bisa dilepaskan dari Padang Panjang. Beliau pernah menimba ilmu di Thawalib Padang Panjang berguru kepada Syeikh Abdul Karim Amrullah.

Setelah itu mengembangkan sistem pendidikan KMI di Gontor yang berjalan sampai saat ini di usianya yang hampir 1 Abad.  Gontor menjelma menjadi sebuah raksasa lahan amal sholeh bagi pendirinya, para penerusnya dan para alumninya dan semua pihak yang berjalan bersama Gontor. Kami ingin napak tilas, merasakan salah satu akar amal sholeh ini.

//
//
// iklan google //
//

Padang juga berarti terang. Mencerahkan. Kami ingin episode kehidupan yang dijalani kedepan adalah episode yang enlightenment, mencerahkan dan memberi inspirasi bagi orang lain dengan kebaikan dan amal sholeh.

Di usia kami yang rata-rata 50+ tahun, adalah sebuah usia yang seharusnya sudah bisa menjejakkan satu kaki di surgaNya, sambil menunggu waktu satu kaki lainnya atas kehendakNya.

Artinya, orientasi dan arah hidup sudah harus jelas. Kebahagiaan akhirat yang menjadi tujuan. KeridhoanNya yang kita setting sebagai goal nya.

Apapun yang kita lakukan saat ini, aktivitas dan kesibukan yang dijalani, harus mengarah pada sasaran dan target. Bagaimana kita menjadi hambaNya yang kelak mendapatkan tempat di surgaNya.

Sudah bukan saatnya lagi kami untuk sibuk dan larut dalam urusan yang sia-sia, mubadzir waktu dan potensi, atau justru masih tenggelam dalam dosa dan kemaksiatan.

Sudah saatnya kami memilah dan memilih rezeki yang diterima. Profesi yang dijalani, lingkungan dan pergaulan sekeliling kita. Halal, haram atau syubhat. Lalu mempertanyakan, kebaikan apa yang akan kita wariskan.

Hidup adalah pilihan. Apapun yang kita jalani, selalu mengandung potensi kebaikan sekaligus kejelekan. Kitalah yang menentukan mau ambil sisi yang mana. Dan kini saatnya kita bersikap.

Silaturahim Akbar Alumni 92 Country ini bukan menjadi ajang show up atau pamer untuk menunjukkan siapa gue saat ini. Karena di usia 50+ pastinya sudah banyak yang meraih kesuksesan dan keberhasilan dalam berbagai bidang.

Ada yang sukses menjadi kyai dengan ribuan santri, ada yang sukses menjadi pejabat publik tingkat daerah, ada yang sukses menjadi pimpinan organisasi massa, komunitas bisnis, perkumpulan dll. Ada yang sukses menjadi pengusaha skala nasional, penulis hebat, dan berbagai kesuksesan lainnya.

Kami berkumpul bukan untuk pameran kesuksesan. Tapi kami berkumpul untuk menyatukan hati. Silaturahim hati. Hati yang kelak akan kembali berkumpul di surgaNya. Qolbun Salim.

Gontor telah menempa kami. Gontor terus mendidik kami. Gontor mengajarkan kami bagaimana kita menjadi orang baik, sekaligus mewariskan kebaikan bagi generasi berikutnya.

Dari Padang, kebaikan itu terus mengalir. Kami ingin menjadi bagian dari kebaikan Trimurti pendiri Gontor. Alfatihah…