Kontributor: Yafi Nur Muttaqin
Forbis.id – Pernah gak kamu mikir kenapa calon customer ogah beli alias gak jadi beli produk kamu? Padahal prospection yang kamu lakukan udah mantep, calon customer juga udah dapet, tapi kok nggak jadi deal.
Kira-kira karena apa ya? Apa penyebab calon customer ogah beli produkmu? Gimana caranya biar calon customer berubah menjadi customer?
Salah satu penyebab utamanya bisa jadi karena masalah komunikasi. Penulis mengutip dari linkedIn, komunikasi efektif itu bisa ningkatin penjualan, profit atau keuntungan, dan loyalitas customer.
Maka dari itu, tim salesmu itu harus punya skill komunikasi yang keren, agar calon customer berubah menjadi customermu.
Berikut Tips Komunikasi yang Efektif untuk Cegah Customer Ogah Beli
1. Fast Respons dan Jangan Cuek (Plus Emoticon)
Jika ada customer yang mau beli, dia pasti chat dulu tokonya. Admin atau tim sales perlu menanggapinya dengan cepat. Kenapa? Karena jika tanggapannya lambat maka customer ogah beli, pasti males nungguin dan pindah toko.
Admin atau tim sales juga harus memperhatihan pelayanan. Kalau admin atau tim salesnya cuek, jutek, dan gak ramah yang ada customer bakalan gak nyaman dan customer ogah beli. Maka di beberapa toko pasti ada budaya Senyum, Salam, Sapa (3S) agar pelanggan merasa nyaman ketika datang ke toko.
Contoh:
Calon Customer: “Kak, barangnya masih ada?”
Jangan jawab: “Iya kak, masih ada”
Tapi jawab: “Halo, kak. Barangnya masih ada nih, kak. Anyway, ini dengan kakak siapa ya? Perkenalkan saya Rudi”
2. Manfaatin Social Proof
Social Proof atau berarti bukti sosial merupakan review atau ulasan positif dari customer yang sudah membeli produkmu. Asumsi seringkali terbentuk oleh apa yang banyak orang lakukan, dan akan menganggapnya sebagai sesuatu yang seharusnya juga ia lakukan.
Jika sebuah toko tidak memiliki social proof sedikitpun di mata masyarakat, sudah dijamin calon customer ogah beli kalau datang ke toko tersebut.
Oleh karena itu, Social Proof bisa buat calon customer berasumsi untuk ikut membeli produkmu sama persis dengan customer-customer sebelumnya.
Contoh:
Calon Customer: “Oh, ternyata mahal ya…”
Jangan jawab: “Lumayan sih kak, hehehe.”
Tapi jawab: “Kalau boleh tau, mahalnya dibandingin sama apa, kak? Kalau soal kualitas, produk kami bisa diadu kok. Apalagi prodk ini sudah terjual 10.000 pcs di e-commerce shopedia.”
3. Kuatkan dengan Ketakutan atau Empati
Ketakutan dan Empati sering kali membuat calon customer berpikir lebih banyak dan lebih dalam. Trik ini juga bisa kamu terapkan supaya calon customer tertarik untuk menjadi customermu.
Cohtoh menerapkan ketakutan:
calon customer: “Saya pertimbangin dulu deh”
Jangan jawab: “Oke, kak. Ditunggu kabar baiknya ya…..”
Tapi jawab: “Oh silahkan, kak. Sekedar kasih info nih, kami ada diskon super special 35% yang berlaku sampai besok saja kak.”
Contoh menerapkan empati:
calon customer: “Saya pertimbangin dulu deh”
Jangan jawab: “oke, kak. Ditunggu kabar baiknya ya…”
Tapi jawab: “Oh silahkan, kak. Kalau boleh tahu, apa ada yang mengganjal, kak? Siapa tahu Rudi bisa bantu”
4. Menghadapi Customer Nego
Jika calon customer nego tenang, tanggapi dengan lembut dan tenang, jangan sampai terbawa emosi dan termakan nafsu. Karena jika kamu menghadapinya dengan tidak tenang bisa jadi calon customer ogah beli.
Jika kamu memang terpaksa harus negosiasi maka pelajarilah Tips negosiasi dari forbis.id
Contoh:
calon customer: Ternyata mahal ya. Bisa kurang ndak?”
Jangan jawab: “Maaf, kak. Sudah harga pas.”
Tapi jawab: “Wah itu sangat worth it lho kak dengan value-nya hehe. Kalau boleh tau, dari kakaknya ada budget berapa ya?”
5. Jangan Maksain dan Kelihatan “Butuh”
Jangan sampai kamu terlihat memaksa calon customer buat beli produkmu atau terlihat butuh banget calon customer itu beli. Mengharap itu boleh, tapi jangan sampai terlalu mencolok. Karena jika kamu terlihat jelas memaksa atau kelihatan butuh maka bisa jadi calon customer ogah beli.
Contoh jangan maksain
calon customer: “Lumayan sih, tapi saya baru bisa Transfer besok nih…”
Jangan jawab: “Ndak sekarang aja, kak? Pembelian hari ini ada diskon lho…. Masa enggak? Sanyang sih…”
Tapi jawab: “Oh baiklah, kak. Sekedar kasih info nih, kami ada diskon 25% khusus kakak kalau melakukan pembayaran hari ini….”
Contoh jangan kelihatan “Butuh”
calon customer: “Lumayan sih, tapi enggak dulu deh.”
Jangan jawab: “Kenapa, kak? Sayang banget lho….. Gimana kalau kakaknya pikir dulu, Rudi tungguin deh.”
Tapi jawab: “Baik kak. Sekedar info aja nih, harga produk ini bisa berubah suatau saat, jadi jangan sampai kelewatan promonya ya…… hihihi…..”
6. Lanjutin Ngobrol
jika belum memiliki titik tengah lanjutkan obrolanmu dengan calon customer agar perbincangan terus berlanjut sampai menghasilkan sebuah keputusan. Tips ini bisa kamu lakukan ketika calon customer masih bingung untuk membuat keputusan, beli atau tidak.
Contoh:
calon customer: “Lumayan sih, tapi enggak dulu deh.”
Jangan jawab: “Siap, kak.”
Tapi jawab: “Oh, baik kak. Kalau boleh tau nih, kenapa kakak enggak jadi ambil promo ini?”
Dengan melanjutkan obrolan seperti contoh ini, maka calon customer akan menjawab alasannya dan kamu bisa memberikan solusinya. Hal ini membuat calon customer akan berpikir kamu sales yang baik.
Karena biasanya sales hanya menawarkan produk, dan kamu membantu calon customer dengan memberikan solusi.
Kalau komunikasinya salah, calon customer bisa ngurungin niatnya buat beli, alias calon customer ogah beli. Sebaliknya, komunikasi yang tepat sasaran bisa bikin calo customer yang ragu jadi yakin buat beli.
Itulah beberapa tips marketing buat tim salesmu biar jadi lebih jago menghadapi calon customer.
Sekian saja pembahasan kali ini, dan sampai jumpa di lain kesempatan, Bye….