In Memoriam: KH Muhammad Abduh Yazeed, Pimpinan Pondok Kumala Lestari Cianjur.
FORBIS.ID– Kamis sore (12/12/24), menjelang maghrib, saya mendapat kabar dari Ustaz Hajrul Aswadi bahwa Ustaz Abduh—panggilan akrab KH Muhammad Abduh Yazeed, Pimpinan Pondok Pesantren Kumala Lestari Cianjur—masuk ICU RS Santosa Bandung.
Kebetulan saya sedang berada di Bandung. Tanpa berpikir panjang, saya langsung menuju lantai 3 RS Santosa. Namun, saya hanya bisa menyaksikan beliau dari balik kaca, sesuai aturan ruang ICU.
Saya melihat beliau terbaring dengan berbagai peralatan medis yang terpasang untuk memantau kondisinya. Samar terlihat, ada tarikan napas lemah yang masih menyertainya.
Saat itu, saya hanya bisa melantunkan doa terbaik. “Ya Rabb, saya bersaksi bahwa beliau adalah seorang mujahid yang mencurahkan hidupnya untuk dakwah dan pendidikan.
Jadikan segala kebaikan dan doa-doa ini sebagai pengantar menuju rahmat-Mu. Sehatkan dan sembuhkan beliau dengan kuasa-Mu.
Namun, jika Engkau lebih menghendaki kematian, wafatkanlah beliau dalam keadaan husnul khatimah, di waktu yang istimewa.” Sebentar lagi, waktu maghrib akan masuk, menandai dimulainya hari Jumat.
Karena harus menghadiri persiapan Mubes Forbis IKPM Gontor di Surabaya, saya tidak bisa berlama-lama di rumah sakit.
Dengan berat hati, saya meninggalkan RS Santosa dan langsung menuju Stasiun Bandung untuk menaiki Kereta Turangga menuju Stasiun Gubeng, Surabaya. Di atas kereta itulah, tepat pukul 19.57, saya menerima kabar dari grup WhatsApp: Innalillahi wa inna ilaihi raji’un. Ustaz Abduh telah berpulang ke rahmatullah.
Sosok yang Langka
Tidak banyak sosok seperti Kyai Abduh. Beliau adalah pribadi yang humble, rendah hati, dan tawadhu. Kehadirannya nyaris tak pernah dipublikasikan di media sosial.
Namun, kontribusinya begitu nyata. Dengan tangan dingin beliau, lahan wakaf seluas 80 hektar dari almarhumah Hj. Murni berhasil dikelola secara perlahan tetapi pasti.
Pesantren Kumala Lestari kini mandiri secara ekonomi, dengan sektor pertanian (agribisnis) menjadi salah satu andalannya. Produk unggulan seperti edamame, pisang, dan komoditas lainnya berkembang di bawah kepemimpinannya.
Kyai Abduh merupakan lulusan Pondok Modern Gontor tahun 1988. Setelah itu, beliau belajar dan berkhidmat di Pondok Pesantren Darul Huffadh Tuju Tuju Bone, di bawah asuhan KH Lanre Said. Beliau termasuk salah satu dari sedikit pakar yang menguasai ilmu mawaris (hukum waris).
Sebelum memimpin Pondok Pesantren Kumala Lestari Cipanas, Cianjur, Kyai Abduh telah melanglang buana, merintis dan membesarkan beberapa pesantren. Di antaranya adalah Pondok Pesantren Darul Huda Banjar, Darul Ilmi Cikalong, dan Al Aziz Islamic Boarding School Cisarua.
Magnet Kebaikan
Kyai Abduh memiliki sikap yang begitu ramah dan terbuka. Tidak heran jika banyak alumni Gontor maupun komunitas lainnya sering berkunjung ke Pondok Pesantren Kumala Lestari.
Mereka datang untuk belajar, menimba ilmu, dan mengambil hikmah dari perjuangan beliau. Tidak sedikit dari mereka yang kemudian memberikan dukungan untuk kebutuhan para santri dan pondok.
Beliau juga dikenal sebagai sosok yang senang bersilaturahmi. Banyak pondok pesantren yang telah beliau kunjungi, termasuk beberapa kali mengunjungi Pondok Modern Darul Falah Cimenteng Subang, sebagai balasan atas kunjungan saya ke Cipanas, Cianjur.
Dalam kondisi sakit sekalipun, Kyai Abduh tetap bersemangat mendidik dan membersamai para santri. Bahkan, beliau masih menerima kunjungan dari tamu-tamu yang tak henti-hentinya menyambangi beliau. Ketulusan dan keikhlasan beliau adalah magnet yang menarik begitu banyak orang baik untuk datang ke Kumala Lestari.
Selamat jalan, Kyai Abduh. Engkau adalah mujahid yang berjuang dalam sunyi, tanpa publikasi. Semoga surga dan Pemiliknya kini menyambutmu dengan penuh cinta. Perjuanganmu akan terus menjadi inspirasi bagi kami yang kau tinggalkan. Innalillahi wa inna ilaihi raji’un.