FORBIS.ID– Jam di ruang meeting Mulia 5 Hotel Grand Zuri, BSD, sudah menunjukkan pukul 22.00 malam. Namun, ruangan itu masih hidup dengan suasana yang penuh semangat.
Di salah satu sudut, Mila Ponia, alumni Gontor Putri 1996 dan pemilik Bluder Cinta Madiun, memaparkan program kerja bidang ekonomi kreatif dan keputrian.
Dengan percaya diri, ia menjelaskan visi besar yang disusun bersama timnya, didampingi Yani Karyani, alumni 2001 asal Bandung yang juga pemilik usaha bumbu Karyani
Begitulah gambaran semangat dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Forum Bisnis IKPM Gontor (Forbis), yang digelar pada 25-26 Januari 2025. Di tengah hiruk pikuk kawasan BSD Tangerang, Rakernas ini menjadi ajang penting untuk merumuskan arah perjalanan organisasi selama lima tahun ke depan.
Rakernas 2025 ini terasa lebih istimewa dengan hadirnya dua tokoh penting Badan Wakaf Pondok Modern Darussalam Gontor, yaitu Prof. Dr. KH. Husnan Bey Fananie, MA dan KH. Muhammad Danial, SE, Ak, MM, CPA, CA. Kehadiran mereka tidak hanya menambah wibawa acara, tetapi juga menegaskan betapa strategisnya peran Forbis dalam mendukung misi besar Gontor menuju masa depan.
Dalam sambutannya, Ketua Umum Forbis periode 2024-2029, H. Agus Maulana, menyampaikan pesan yang menggetarkan hati para peserta.
“Berkhidmat untuk Forbis adalah bagian dari panggilan Ibu tercinta, Gontor. Totalitas kita adalah bukti cinta kepada perjuangan pondok ini. Dari Rakernas ini, kita akan merumuskan langkah konkret untuk kemandirian ekonomi pondok sekaligus memperkuat jaringan bisnis alumni.”
Agus Maulana, yang kembali dipercaya sebagai Ketua Umum untuk ketiga kalinya, menunjukkan komitmen besar dalam proses kaderisasi.
Alumni muda seperti David Rusdianto, pengusaha teknologi informasi asal Malang, diberi amanah sebagai Sekjen Forbis untuk memastikan roda organisasi berjalan optimal. Para pengurus lainnya juga berasal dari marhalah atau angkatan 2000-an, 2010-an, bahkan ada yang 2017.
Rakernas ini juga memiliki misi penting: menyongsong peringatan 100 Tahun Gontor di tahun 2026. Ide-ide besar dilontarkan dan dirancang menjadi program nyata, seperti penulisan buku “100 Pengusaha Alumni dan Kiprahnya di Masyarakat”, penyusunan kurikulum kewirausahaan berbasis bisnis praktis untuk santri dan mahasiswa, hingga inisiatif pengabdian alumni di unit usaha dengan pendekatan hybrid.
Pagi keesokan harinya, suasana santai namun produktif terus berlanjut. Para peserta memulai hari dengan jogging di sekitar BSD, menikmati udara segar sembari berdiskusi ringan. Semangat pagi itu mencerminkan tekad kolektif mereka untuk mematangkan ide-ide program yang dirumuskan hingga larut malam sebelumnya.
Libur panjang bukan alasan untuk mengendurkan semangat. Setiap peserta hadir dengan komitmen yang sama: memastikan Forbis terus menjadi motor penggerak kemandirian ekonomi bagi pondok dan alumni. Di balik kelelahan yang terasa, ada harapan besar bahwa semua ini akan menjadi amal jariyah yang tercatat di sisi Allah.
Rakernas Forbis IKPM Gontor kali ini bukan sekadar pertemuan biasa. Ia adalah saksi dari dedikasi, kerja keras, dan cinta yang tak putus kepada Gontor, tempat di mana perjalanan hidup mereka dimulai.