Catatan ~Agus Maulana

Pembekalan Santri Akhir KMI 2025 Gontor Putri, Committed Generation: Menanam Nilai Gontori dalam Jiwa Kewirausahaan

Pembekalan Santri Akhir KMI 2025 Gontor Putri, Committed Generation: Menanam Nilai Gontori dalam Jiwa Kewirausahaan Agus Maulana, Ketua Umum FORBIS IKPM Gontor berfoto bersama para santri dalam acara Pembekalan Santri Akhir KMI 2025, Pondok Modern Darussalam Gontor Putri, Mantingan.

FORBIS.ID– Hujan deras menyambut kedatangan saya di Kampus Gontor Putri 1 Mantingan, tepat sesaat sebelum adzan Ashar berkumandang.

Derasnya hujan seakan menjadi iringan selamat datang di pondok putri ini. Beruntung, Wisma Tamu yang disediakan panitia telah siap menampung saya dari derasnya hujan.

Sejenak saya memandang sekeliling, banyak perubahan terasa. Kasur, kamar mandi, hingga kelengkapan kamar, semuanya sudah jauh lebih baik dan nyaman dibandingkan beberapa tahun lalu.

Selepas sholat Maghrib, pengumuman resmi dari Menteri Agama RI tentang awal Ramadhan yang jatuh pada Sabtu, 1 Maret 2025, telah disiarkan.

Agus Maulana, Ketua Umum FORBIS IKPM Gontor menyampaikan materinya di acara Pembekalan Santri Akhir KMI 2025, Pondok Modern Darussalam Gontor Putri, Mantingan.
Agus Maulana, Ketua Umum FORBIS IKPM Gontor menyampaikan materinya di acara Pembekalan Santri Akhir KMI 2025, Pondok Modern Darussalam Gontor Putri, Mantingan.

Siang sebelumnya, Pondok Modern Gontor juga telah mengeluarkan Maklumat Pimpinan terkait penetapan awal Ramadhan dan pelaksanaan tarawih pertama pada Jumat malam, 28 Februari 2025. Tidak ada perbedaan. Semua selaras.

Malam itu, saya menyadari bahwa pembekalan siswa akhir KMI yang akan saya isi berlangsung tepat pada malam pertama Ramadhan — momen yang langka dan penuh berkah.

Committed Generation — begitulah nama marhalah yang disematkan untuk lulusan KMI tahun ini. Sebanyak 2.497 santri putri dari berbagai kampus Gontor Putri di seluruh Indonesia berkumpul dalam sesi pembekalan. Jumlah yang luar biasa, jauh melampaui generasi sebelumnya.

Saat istri saya, Zainul Fidyah, menjadi santri angkatan pertama di Mantingan tahun 1990, jumlah santriwati hanya sekitar 200 orang. Kini, hampir 2.500 santriwati siap melangkah meninggalkan pondok, membawa bekal ilmu dan nilai-nilai Gontori.

Malam itu, saya mendapat kehormatan untuk berbagi tentang Nilai-nilai Gontori dalam Kewirausahaan. Sebagai Ketua Umum Forum Bisnis (Forbis) IKPM Gontor, sekaligus alumni yang bergerak di bidang bisnis, kesempatan ini sangat istimewa bagi saya.

Terlebih, saya bisa membawa serta istri dan anak-anak. Istri saya adalah alumni Mantingan tahun 1996, putri pertama saya Naila Felisha juga alumni tahun 2020, dan anak kedua saya Muhammad Yazeed Alghiffary, yang tahun ini termasuk dalam marhalah Committed Generation di Gontor Putra. All Gontorian family.

Agus Maulana, Ketua Umum FORBIS IKPM Gontor menyampaikan materinya di acara Pembekalan Santri Akhir KMI 2025, Pondok Modern Darussalam Gontor Putri, Mantingan.
Agus Maulana, Ketua Umum FORBIS IKPM Gontor menyampaikan materinya di acara Pembekalan Santri Akhir KMI 2025, Pondok Modern Darussalam Gontor Putri, Mantingan.

Saat memasuki ruang pertemuan yang begitu luas, pemandangan luar biasa tersaji. Ribuan santriwati duduk rapi, lengkap dengan buku catatan dan pena di tangan. Wajah mereka penuh semangat, layaknya gelas kosong yang siap diisi. Untuk mencairkan suasana, saya membuka sesi dengan pantun sederhana:

Susu kental manis merk Carnation, Pergi ke pasar beli ikan sepat.
Kalian semua Committed Generation, Kelak akan menjadi orang-orang hebat.

Riuh tepuk tangan dan sorakan penuh semangat memenuhi ruangan. Yel-yel marhalah mereka pekikkan dengan penuh energi, menghangatkan malam selepas hujan.

Suasana pun semakin on fire.

Saya memulai pembekalan dengan kisah Khadijah binti Khuwailid, istri Rasulullah SAW, yang merupakan sosok pebisnis perempuan sukses.

Dengan keberhasilan bisnisnya, Khadijah mendukung perjuangan dakwah Nabi. Sosok ini menjadi inspirasi bahwa para santriwati Gontor Putri juga memiliki kesempatan besar untuk menjadi Khadijah-Khadijah di masa depan.

Dalam pembekalan ini, saya membagikan 8 Kiat Sukses dan Berkah dalam Bisnis:

NIAT.

Buatlah sebuah niat dan tujuan mulia dari aktivitas pekerjaan atau bisnis yang akan anda jalani. Contoh : ingin membahagiakan kedua orangtua, ingin memberikan manfaat untuk masyarakat sekitar dan lainnya.

MENTAL PEMBELAJAR.

Kesuksesan tidak akan pernah datang secara instan. Kesuksesan lahir dari sebuah proses. Akselerasi proses itu dengan menjadi pembelajar sejati. Menjadi gelas kosong yang siap diisi. Ikuti dan pahami semua prosesnya.

PERKUAT DISIPLIN, KOMITMEN DAN INTEGRITAS DIRI.

Tidak ada kesuksesan tanpa disiplin, komitmen dan integritas diri. Kesukesan hakiki hanya milik orang yang punya komitmen dan integritas. Itulah modal utama. Mulailah dari disiplin waktu, disiplin keuangan, tepat janji dan berbagai komitmen positif lainnya.

MENJALIN NETWORK, MENCARI MENTOR DAN MEMPUNYAI ROLE MODEL

Untuk mengakselerasi perkembangan bisnis, kita perlu menjalin network dengan berbagai pihak, baik yang berkaitan langsung dengan bisnis kita maupun tidak.

Akan sangat membantu jika kita punya mentor yang bisa mengarahkan dan memberikan pandangan2nya terhadap perkembangan bisnis yang kita jalani. Juga menetapkan role model bisnis yang ingin kita tuju. Sehingga tahapan2nya lebih terarah.

Suasana acara Pembekalan Santri Akhir KMI 2025, Pondok Modern Darussalam Gontor Putri, Mantingan.
Suasana acara Pembekalan Santri Akhir KMI 2025, Pondok Modern Darussalam Gontor Putri, Mantingan.

PENCATATAN KEUANGAN BISNIS DARI AWAL : HISTORY DAN TRANSPARANSI SERTA AKUNTABILITAS.

Pencatatan keuangan bisnis harus dilakukan sejak awal. Hal ini penting untuk melihat perkembangan bisnis dari waktu ke waktu base on data, menjadi bahan evaluasi rutin dari bulan ke bulan dan tahun ke tahun. Juga menjadi pondasi yang penting terkait trust atau kepercayaan pihak lain.

Data dan perkembangan usaha kita bisa dipertanggungjawabkan. Pihak investor atau mitra bisnis akan lebih percaya jika kita mempunyai history data keuangan dari tahun ke tahun berdasarkan pencatatatan keuangan yang rapih.

MEMBANGUN TEAM DAN SISTEM DALAM BISNIS.

Jangan bangga jika kita sukses atau berhasil dalam bisnis tertentu dengan meningkatkan omset penjualan dari tahun ke tahun. Ingat, ada hal yang harus dilakukan yakni keberhasilan dalam membangun team dan sistem dalam bisnis kita. Sehingga bisnis berjalan by sistem and by team yang kuat. Tidak lagi bergantung pada person atau owner.

HINDARI DAN TINGGALKAN RIBA.

Apapun alasan dan keadaannya, di dalam berbisnis kita harus taat dengan ketentuan dan syariat Islam. Salah satunya adalah dengan menghindari Riba. Banyak jalan yang bisa ditempuh untuk mengembangkan usaha, mendapatkan permodalan dll selain dengan Riba. Jika terlanjur masuk, segera lakukan persiapan untuk meninggalkan Riba tsb.

PUPUK BISNIS ANDA DENGAN SEDEKAH DAN WAKAF SEDARI AWAL.

Jangan menunggu kaya baru sedekah. Karena sedekah itu bukan tentang nominal atau besaran uang, tapi tentang kemauan kuat untuk menjalankannya. Niatkan dan terapkan sedari awal merintis dan menjalankan bisnis, kebiasaan dan komitmen untuk sedekah dan wakaf ini. Insha Allah berkah.

Semua nilai ini sejatinya adalah cermin dari apa yang telah diajarkan di Gontor: Disiplin, komitmen, kerja keras, ketaatan pada syariat, dan semangat berbagi.

Suasana acara Pembekalan Santri Akhir KMI 2025, Pondok Modern Darussalam Gontor Putri, Mantingan.
Suasana acara Pembekalan Santri Akhir KMI 2025, Pondok Modern Darussalam Gontor Putri, Mantingan.

Saat ini para alumni gontor baik putra maupun putri, lebih mudah untuk mendapatkan akses jaringan gontorian para pengusaha dari kalangan alumni melalui organisasi resmi yang bernama Forum Bisnis (Forbis) IKPM Gontor. Bisa mengunjungi laman www.forbis.id atau mengikuti instagram forbis di akun instagram atau akun tiktok

Saya menutup pembekalan dengan pesan mendalam, bahwa kesuksesan bukan hanya tentang pencapaian materi, tetapi tentang kebermanfaatan bagi sesama. Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia lainnya.

Malam itu, saya melihat binar harapan di mata para santriwati. Mereka adalah Committed Generation — generasi yang siap melangkah dengan komitmen kuat, membawa nilai-nilai Gontori, dan menjadi agen perubahan di masa depan.

Semoga dari tangan-tangan kecil mereka, lahir Khadijah-Khadijah baru yang tidak hanya sukses dalam bisnis, tetapi juga menjadi lentera kebaikan bagi umat dan masyarakat.