FORBIS.ID— Pelanggan Anda yang paling tidak bahagia merupakan sumber pelajaran paling besar. [Pendiri Microsoft, Bill Gates] Kritik konsumen bukan hanya perlu didengar tapi juga dijadikan pelajaran berharga demi kemajuan usaha. Oleh karena itu juga, Anda tak perlu terjatuh dalam kekecewaan berlarut-larut jika banyak konsumen meninggalkan usaha Anda. Tetap tenang dan dengan rendah hati menerima segala masukan. Hindari rasa malu untuk belajar kepada orang lain. Pelajari berbagai tips penting untuk bertahan dan mengembangkan usaha seperti berikut ini:
1. Peningkatan Sumber Daya
Tingkatan sumber daya yang Anda miliki saat ini. Jika Anda memiliki sedikit karyawan, berdayakan mereka dengan keterampilan yang dibutuhkan perusahaan. Sedikit tapi berkualitas masih lebih baik daripada banyak tapi tak mampu berkontribusi signifikan.
Selain itu, manfaatkanlah fasilitas yang Anda miliki. Lupakan dulu angan-angan membeli ini-itu tapi Anda belum memastikan seberapa besar signifikansinya untuk kemajuan usaha Anda. So, optimalkan apa yang ada sebagai alat produksi yang efektif.
2. Partner Terpercaya
Pada era digital ini, kolaborasi merupakan elemen penting dalam usaha. Perusahaan segede Go-Jek pun kini berkolaborasi dengan Tokopedia.
Jika bertarung sendiri, Anda tentu kewalahan. Termasuk menghadapi sengitnya persaingan di era digital. Kolaborasi, kerajsama atau mitra sangat dibutuhkan.
Hanya saja Anda kudu berhati-hati menentukan mitra bisnis. Kenali kepribadian hingga rekam jejaknya dengan baik daripada Anda menyesal di kemudian hari. Pada poin ini, mungkin Anda bisa memilih mitra yang berasal lingkup keluarga atau teman dekat dulu.
4. Standar Strategi Operasional
Setiap orang punya strategi mengoperasikan usahanya. Mulai dari hulu ke hilir. Mulai dari menemukan bahan baku sampai menghindangkan masakan ke meja konsumen.
Jika Anda telah menemukan strategi jitu, jadikanlah standar oprasional. Jangan lagi bekerja di bawah standar. Metode ini juga mesti ditetapkan ke semua cabang atau outlet warlaba.
5. Hindari Mempunyai Satu Pemasok
Anda tentu membutuhkan pemasok atau supplier untuk memenuhi kebutuhan usaha seperti bahan baku dan alat produksi. Namun masalah terjadi ketika suplai bahan baku macet gara-gara pemasok kehabisan stok.
Problem ini biasanya menimpa usaha yang hanya mengandalkan satu pemasok. Jadi, jalinlah kerja sama dengan dua pemasok atau lebih, yang penting mereka terpercaya.
6. Peningkatan Layanan Konsumen
Siapa lagi yang menjadi raja dalam lingkungan usaha selain konsumen? Ya, konsumen adalah raja, maka berikan pelayanan terbaik kepadanya.
Jika konsumen puas, Anda yang akan menikmati buahnya. Namun, bayangkan kalau konsumen demi konsumen kecewa. Itu artinya, usaha Anda hanya tinggal menunggu waktu menjadi buah bibir yang tak sedap.
7. Inovasi Bisnis
Di era industri 4.0, perkembangan dunia bisnis begitu maju. Barang siapa yang tak mampu beradaptasi dengan kemajuan ini, bersiaplah untuk ketinggalan kereta.
Maka kuncinya adalah inovasi. Berinovasilah mulai dari produk, kemasan, strategi pemasaran hingga sistem pembayaran. Jangan sampai Anda belum tahu bahwa ternyata kini semakin banyak konsumen menyimpan duitnya dalam dompet digital. Jika begitu fenomenanya, apa yang Anda harus lakukan?
8. Jangan Pelit Promo
Banyak strategi memperkenalkan usaha yang Anda baru bangun. Salah satunya dengan promo.
Promosi dapat menjadi magnet sehingga konsumen berbondong-bondong datang ke lapak Anda. Semakin menarik semakin berpotensi mengundang banyak konsumen. Misalnya saja diskon setiap produk, gratis biaya ongkos kirim atau beli dua dapat tiga.
9. Atur Keuangan
Inilah tips vital dalam usaha. Usaha merugi belum tentu disebabkan oleh kualitas produk tapi cara Anda mengatur keuangan.
Mungkin usaha Anda meraup cuan gede, tapi keuangannya bocor. Banyak pengeluaran yang tak penting lolos dari pantauan Anda. Tak hanya itu, Anda tak mengetahui detail letak bocornya dan berapa duit yang raib lewat kebocoran itu.
So, kelola keuangan dengan bijak. Manfaatkan aplikasi digital untuk membantu Anda mengatur keuangan.
10. Bersiap dengan Kemungkinan Terburuk
Banyak hal yang tak terduga akan Anda hadapi dalam berbisnis. Kalau Anda tak menyangka mendapat durian runtuh itu sih beruntung namanya.
Namun bagaimana kalau lapak Anda tiba-tiba sepi karena sejumlah faktor. Salah satunya karena pandemi Covid-19 atau aturan pembatasan sosial seperti akhir-akhir ini. Oleh karena itu, setiap rencana untuk setiap potensi terburuk perlu dipersiapkan.
11. Analisa Kelebihan Kompetitor
Bagaimana Anda bisa menilai usaha sendiri itu terbaik dari yang lainnya jika tak mau tahu dengan perkembangan kompetitor? Jangan seperti katak dalam tempurung: merasa warungnya ‘the best’ tapi tak tahu kalau warung sebelah paling diminati banyak orang. So, lupakan kekurangan pesaingmu dan pelajari kelebihan mereka masing-masing.
12. Evaluasi Kerja
Evaluasi kerja seperti anak tangga yang mengantarkan usaha Anda lebih baik dari kemarin. Anda mengidentifikasi kekurangan hari ini dan mencari solusi memperbaikinya agar tak terulang esok hari. Demikian seterusnya sehingga hari demi hari menyempurna.
Duduklah bersama dengan karyawan, khususnya bersama mereka yang berada di garda terdepan pelayanan konsumen, dan bermusyawarahlah. Apa yang baik dipertahankan dan apa yang buruk mesti segera ditinggalkan. Kalau perlu berikan penghargaan atau bonus pada karyawan terbaik.
14. Menerima Masukan dari Konsumen
Nah, inilah yang disinggung oleh Bill Gates di awal. Kritik justru dapat menyelamatan usaha Anda daripada pujian. Bahkan kadang kala pujian yang tak mendasar membutakan Anda dan memicu kejatuhan lebih cepat. Dengan demikian, berlapangdadalah menerima masukan dan kritikan apalagi dari konsumen setia Anda. Catatlah kritik itu dan jadikan batu loncatan menuju arah yang lebih baik. Selamat mencoba.