FORBIS//
Fesyen Muslim adalah salah satu bidang usaha yang patut diperhatikan. Pasalnya, State of the Global Islamic Economy Report menyampaikan bahwa transaksi fesyen muslim dunia mencapai 283 miliar dolar AS pada tahun 2019-2020. Dengan rata-rata pertumbuhan 6%, konsumsi fesyen diprediksi akan mencapai 402 miliar dolar pada tahun 2024. Ini menunjukkan bahwa fesyen memiliki prospek usaha yang baik.
Mewujudkan target Indonesia menjadi pusat industry halal dunia, langkah terobosan perlu diambil. Mengingat konsumsi Indonesia mencapai 21 miliar dolar AS pada bidang fesyen muslim. Meski sempat mengalami penurunan pada era pandemic covid, namun Indonesia masih optimis, salah satunya dengan industry fesyen PT Soka Cipta Niaga (Soka).
Dilansir dari Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS) (10/11/21), Aman Suparman selaku direktur utama Soka mengungkapkan, bahwa Soka berusaha memberikan pelayanan terbaik bagi konsumen. Produk Soka diantaranya kaos kaki, manset, sarung tangan, pakaian dalam, dan ciput. Tak hanya produksi, Soka juga memasarkan produknya ke dalam maupun luar negeri.
Dalam perjalanannya, edukasi mengenai produk halal juga dilakukan. Soka menyelenggarakannya dalam bentuk Forum Group Discussion (FDG), seminar, atau talkshow, baik secara offline maupun online. Menjadi penting dilakukan, karena menurut Aman titik kritis halal produk perlu diperhatikan. Mulai dari kandungan kimia, bahan baku, benang, pewarna, serta pelembut. Ia juga menjelaskan bahwa sertifikasi halal fesyen penting dan menjadi nilai tambah produk muslim.
“Sebagai negara dengan jumlah muslim terbesar, Indonesia memiliki potensi bagus tetapi belum optimal. Pangsa pasar diharapkan lebih baik dengan aturan yang jelas serta edukasi yang baik” tutur Aman.