Forbis.id – Tanggal 12 Maret 2023, Forum Bisnis IKPM Gontor menjadi narasumber dalam Talk Show on Digital Marketing sebagai salah satu rangkaian acara Pembekalan Siswi Akhir KMI 62023 di Gontor Putri III Karangbanyu Ngawi. Dalam Talk Show tersebut, hadir Ust Agus Maulana selaku Ketua Umum Forbis, didampingi oleh anggota ForBis lainnya yang bergerak di Digital Marketing, yakni Ust Bahrul Firdaus (2014) dan Usth Wahyu Mardhatillah (2002). Acara Talkshow yang berjalan kurang lebih 4 jam itu, mengupas berbagai hal tentang membangun bisnis berbasis digital.
Acara Talkshow dibuka oleh Pengasuh Gontor Putri 3, KH. Muhammad Bahrun Syahrir, MA. Beliau membuka dengan motivasi dan nasihat bagi para santriwati, untuk menjadi pebisnis yang tidak melupakan bahwa hasil dalam berbisnis sejatinya juga digunakan untuk berjuang membela agama Allah SWT. Beliau juga mengingatkan, bahwa perkembangan dunia digital bisa membawa manfaat yang banyak apabila digunakan dengan sebaik-baiknya.
“Jangan sampai para santri sibuk dalam kekosongan.” nasihat beliau dalam sambutan dan pidato pembukaan Pembekalan Siswi Akhir KMI 62023 Gontor Putri 3 Karangbanyu Ngawi. Tak lupa di sesi ini, Ust Agus Maulana memberikan plakat dari ForBis kepada pengasuh Gontor Putri 3 sebagai kenang-kenangan dalam acara pembekalan kali ini.
Usai dibuka oleh pengasuh pondok, acara selanjutnya diisi oleh Ust Agus Maulana, selaku Ketua Umum ForBis. Beliau memotivasi santri untuk menjadi pengusaha dan belajar berwirausaha karena banyak sekali alumni yang tergabung dalam ForBis adalah pengusaha maupun pebisnis. Untuk pertama kalinya, para santri dikenalkan kepada website ForBis. Santri yang tidak tahu bahwa ForBis memiliki website, berdecak kagum dengan informasi yang tercantum di website. Apalagi website ForBis memuat data anggota yang lengkap juga sepak terjang anggota ForBis yang dipublikasikan dalam berbagai artikel dalam web tersebut.
Ust Agus Maulana juga menceritakan sejarah perjalanan bisnis beliau, dari awal merintis Agus Lio Ban hingga sekarang memiliki beberapa bengkel sekaligus. Sebagai pebisnis yang sudah malang melintang di bidangnya, Ust Agus menekankan beberapa karakter yang harus dimiliki seorang pengusaha, seperti pengusaha itu haruslah seorang yang open minded, memiliki mentor dan role model, serta bisa membangun sinergi juga kolaborasi. Santri menyimak penjelasan beliau dengan seksama. Di kesempatan ini, Ust Agus juga memperkenalkan bengkel baru milik Pondok Modern Gontor, yakni Gontor Auto Service, di mana beliau juga berperan sebagai konsultan dalam pendirian bengkel tersebut.
Tak lupa Ust Agus Maulana juga memotivasi santri untuk bergerak menjadi pengusaha tanpa harus melupakan jati diri sebagai santri. Ust Agus mencontohkan bahwa banyak pebisnis yang mewakafkan waktu, tenaga, harta benda untuk berjuang mendidik umat, baik itu dengan berdakwah atau membangun pusat pendidikan Islam. Penjelasan ini selaras dengan apa yang beliau lakukan saat ini. Selain sebagai pebisnis, beliau juga mewakafkan harta, benda, waktu untuk mengemban amanah sebgai Ketum ForBis serta sebagai pimpinan di Pondok Pesantren Darul Falah, sebuah pesantren di Subang, Jawa Barat.
Materi berikutnya dipandu oleh Ust Bahrul Firdaus, alumni Gontor angkatan 2014 ini bisa disebut sebagai pengusaha milenial yang sukses terutama karena sepak terjangnya dan penggunaan media sosial serta digital marketing dalam pengembangan usaha. Ust Bahrul Firdaus, sudah berbisnis sejak tahun 2016, bisnisnya antara lain dalam bidang general trading, export/import kebutuhan percetakan, percetakan Offline & Online, supplier bawang goreng, snack, serta parfum. Usaha bawang goreng adalah usaha pertama yang sudah dirintis sejak tahun 2016. Dengan bidang usaha sebanyak itu, tentu saja proses dan perjalanan yang dilaluinya tidak semulus jalan tol.
Beliau, menceritakan bagaimana pernah mengalami kebangkrutan saat pertama kali merintis usaha cabai kering. Kegagalan itu ternyata tidak membuatnya putus asa tapi sebaliknya membuatnya berusaha lebih keras lagi. Dengan modal pinjaman dari orang tua dan kakak, beliau mulai terjun langsung ke pasar. Door to door untuk menjajakan bawang goreng langsung ke kios-kios dan penjual di pasar. Kegigihannya berbuah hasil menggiurkan, usaha Bawang Goreng-nya ternyata sangat diminati konsumen, banyak repeat order didapatkan dari berbagai pasar di daerah Tangerang.
Tak puas sampai di situ, Bahrul Firdaus, menjajaki bisnis lainnya, mulai berjualan snack dan ekspor impor alat printing. Selain itu, dalam Talk Show Digital Marketing ini, Bahrul Firdaus, juga menceritakan prosesnya membangun penjualan Bawang Goreng dari offline menjadi online.
Perubahan strategi penjualan menjadi Go Digital ini tidak selalu mudah. Ia harus mempelajari dunia digital marketing dari nol. Awalnya, ia sekedar menjual produk Bawang Goreng di market place hingga akhirnya bisa membuat website untuk Bawang Goreng yang ia produksi. Saat ini produk Bawang Gorengnya bisa menjadi produk teratas dalam pencarian di mesin pencari Google.
Sedangkan untuk usaha digital printingnya, Bahrul membangun basis penjualan online. Konsumennya bisa memesan printing dari market place dan media sosial. Penyampaiannya oleh Ust Bahrul Firdaus siang itu, menyegarkan suasana pembekalan santri, karena diselingi pengalaman lucu saat turun langsung di lapangan.
Pemateri terakhir adalah Usth Wahyu Mardhatillah, alumni Gontor 2002, seorang praktisi dalam penyedia konten digital sejak 2017. Wahyu menceritakan pengalamannya bekerja sebagai social media strategist. Sebuah karir baru yang saat ini sedang booming di dunia media social marketing. Selain itu, Wahyu juga menjelaskan sedikit tentang fitur-fitur media sosial terutama Instagram.
Di materi terakhir, pemateri lebih banyak mengajak santri untuk bersimulasi dalam penggunaan media sosial. Santriwati tentu masih harus beradaptasi dengan penggunaan media sosial, sehingga pemaparan materi terakhir ini diharapkan bisa menambah ilmu dan membantu santri dalam berbisnis menggunakan media sosial terutama Instagram. Selain itu, Wahyu juga membuat simulasi pembuatan ide konten yang bertujuan membuka pemahaman santri dalam berkreasi membuat konten untuk pengembangan usaha.
Sebagai pamungkas, Wahyu menceritakan perjalanannya merintis usaha jasa konten dan pengelolaan media sosial. Dalam penyampaiannya, Wahyu mengajak santri untuk mengenali kembali kekuatan diri sendiri sehingga dari kekuatan itu para santri bisa merintis usaha sesuai kekuatan diri serta bakatnya tanpa melupakan perannya sebagai istri dan ibu.
Acara Talk Show on Digital Marketing yang berjalan selama 4 jam itu ditutup dengan foto bersama dan pemberian cinderamata dari panitia kepada seluruh pemateri. Hingga akhir acara, para santri masih bersemangat mengikuti pemaparan materi dan tak lupa diselingi juga dengan yel-yel dari santriwati yang membuat suasana semakin hidup.