FORBIS Instutute ~FORBIS IKPM Gontor

Mengenal 4 Model Bisnis Ecommerce: Mana yang Sesuai untuk Anda?

Mengenal 4 Model Bisnis Ecommerce: Mana yang Sesuai untuk Anda? Gambar : freepik

Forbis.id – Model bisnis ecommerce telah menjadi pilihan banyak pelaku usaha, terutama dalam satu tahun terakhir. Pandemi yang melanda dunia memaksa bisnis yang awalnya berjalan secara offline untuk beralih ke platform online.

Bagi Anda yang berencana memulai bisnis ecommerce, penting untuk memahami model bisnis mana yang paling sesuai dengan kebutuhan dan tujuan bisnis Anda. Artikel ini akan membahas berbagai model bisnis ecommerce yang dapat Anda pertimbangkan.

Pengertian dan Pentingnya Model Bisnis Ecommerce

Ecommerce telah menjadi istilah yang umum dikenal. Orang-orang kini lebih cenderung mencari produk atau jasa melalui internet, dan para pelaku bisnis telah menyediakan berbagai platform pemasaran online untuk memenuhi kebutuhan pasar.

Jika Anda salah satu yang akan memulai bisnis ecommerce, menentukan model bisnis yang tepat sangatlah krusial. Tanpa model bisnis yang jelas, Anda mungkin akan mengalami kesulitan dalam menentukan arah dan nilai lebih yang akan ditawarkan kepada konsumen.

Jenis-Jenis Model Bisnis Ecommerce

Dalam perdagangan online, ada empat model bisnis ecommerce utama yang paling umum, yaitu B2B (business to business), B2C (business to consumer), C2C (consumer to consumer), dan C2B (consumer to business).

//
//
// iklan google //
//

Setiap model bisnis ini memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Berikut adalah penjelasan detail mengenai masing-masing model bisnis tersebut:

Model Bisnis Ecommerce B2B (Business to Business)

Model bisnis ecommerce B2B melibatkan penjualan produk atau jasa dari satu bisnis ke bisnis lainnya. Konsumen atau pembeli dalam model ini biasanya bukan konsumen akhir. Mereka bisa berupa reseller atau agen pemasaran yang akan menjual kembali produk tersebut.

Model bisnis B2B cenderung memiliki siklus penjualan yang lebih panjang dan memerlukan strategi pemasaran yang berbeda. Kelebihan dari model ini adalah tingkat penjualan serta loyalitas pelanggan yang tinggi, terutama dengan adanya program khusus untuk reseller.

Model Bisnis Ecommerce C2C (Consumer to Consumer)

Model bisnis C2C melibatkan jual beli barang antar konsumen. Model ini sangat marak di platform sosial media berbasis grup dan marketplace. Konsumen langsung menjual dan membeli produk atau jasa satu sama lain.

Siklus bisnis C2C cenderung lebih pendek dan cepat karena konsumen biasanya sudah tahu apa yang mereka inginkan. Namun, model ini sering digunakan sebagai sumber penghasilan tambahan, bukan penghasilan utama.

Model Bisnis Ecommerce C2B (Consumer to Business)

Dalam model bisnis C2B, konsumen menawarkan jasa kepada perusahaan. Pelaku bisnis ini umumnya berstatus sebagai freelance yang memasarkan keahlian mereka melalui website penyedia layanan jasa.

Produk dan jasa yang ditawarkan bisa bervariasi, mulai dari pembuatan desain hingga review produk. Model bisnis ini memerlukan upaya pemasaran yang besar karena persaingan antar penyedia jasa sangat ketat.

Model Bisnis Ecommerce B2C (Business to Consumer)

Model bisnis ecommerce B2C merupakan yang paling umum di Indonesia. Pelaku bisnis menjual produknya langsung kepada konsumen akhir. Produk dan layanan yang ditawarkan sangat beragam, mulai dari kebutuhan primer hingga tersier.

Transaksi dalam model bisnis B2C kini semakin mudah dengan adanya website toko online yang memungkinkan transaksi antara penjual dan pembeli terjadi tanpa batasan waktu.

Kesimpulan

Memahami dan memilih model bisnis ecommerce yang tepat sangat penting untuk keberhasilan bisnis online Anda.

Setiap model bisnis memiliki karakteristik, kelebihan, dan tantangan yang berbeda. Dengan memilih model yang sesuai dengan kebutuhan dan tujuan bisnis, Anda dapat merancang strategi yang lebih efektif dan memberikan nilai lebih kepada konsumen.

Semoga pembahasan ini dapat membantu Anda dalam menentukan model bisnis ecommerce yang paling sesuai untuk bisnis Anda.