Press Release ~Agus Maulana

Apa yang Saya Dapatkan dari FORBIS IKPM Gontor?

Apa yang Saya Dapatkan dari FORBIS IKPM Gontor? pelantikan forbis kediri

FORBIS.ID– Sebagai organisasi yang baru, tentunya banyak harapan sekaligus tantangan yang dihadapi oleh Forbis IKPM Gontor. Tingkat pemahaman anggota terhadap tujuan dibentuknya Forbis, Visi Misi organisasi serta bagaimana para pengurus menjalankan amanat Pondok ini, bagaimana progres nya dari waktu ke waktu, tentu tidak bisa disamakan antara satu orang dengan yang lainnya.

Wajar kalau kemudian ada yang bertanya, dengan masuk Forbis saya dapat apa? Kenapa bisnis saya begini-begini saja padahal sudah masuk Forbis. Saya tidak merasakan manfaat apa-apa setelah bergabung dengan Forbis. Dan berbagai pertanyaan serta kesan lainnya.

Untuk itu, perlu sama-sama kita luruskan persepsi dan pemahaman tentang Forbis IKPM Gontor itu sendiri. Bahwa Forbis dilahirkan oleh Gontor melalui PP IKPM. Pengurusnya dari kalangan alumni yang bergerak di bidang usaha dan professional, dengan misi pengabdian/khidmat untuk pondok. Organisasi ini bersifat non profit. Aturan dan ketentuan organisasi dimuat dalam AD ART Forbis yang bisa dilihat di www.forbis.id

Secara umum, ada empat pekerjaan besar yang hendak dilakukan melalui Forbis. Pertama, tersedianya database alumni yang bergerak di bidang usaha. Itulah kenapa perlu registrasi atau mengisi data untuk menjadi anggota Forbis. Saat ini database pengusaha alumni yang teregister dapat dilihat di website. Bisa di search berdasarkan daerah, jenis usaha, atau produk. Dilengkapi dengan kontak bisnis dan link medsos dari usaha-usaha tersebut. Proses penyempurnaan database ini terus dilakukan.

Kedua, menjadi fasilitator bagi terjalinnya networking, sinergi dan kolaborasi bisnis antar anggota. Dengan bergabungnya pengusaha alumni dari berbagai daerah di Indonesia bahkan dunia, menjadi sebuah modal besar bagi terwujudnya jaringan/networking. Bisa saling mengenal sesama pengusaha lintas daerah, lintas marhalah dan lintas bidang usaha. Tanpa adanya Forbis, sangat sulit untuk bisa mendapatkan akses sesama pengusaha lintas daerah dan lintas usia. Dari networking yang terjalin ini, diharapkan bisa memunculkan sinergi dan kolaborasi bisnis. Terbukanya akses bahan baku, akses modal/investasi, akses pasar/market yang lebih luas, akses upgrade management bisnis melalui jasa para profesional bisnis yang ada di Forbis seperti design grafis dan packaging product, jasa keuangan dan pembukuan usaha, notaris, digital marketing dll. Hal tersebut diatas tidak akan menjadi sebuah keuntungan jika anggota yang bersangkutan tidak sungguh-sungguh dan kreatif dalam mengejar dan memanfaatkan networking yang ada. Jika hanya diam menunggu, maka tidak akan pernah mendapatkan manfaatnya.

Ketiga, harapan besar bahwa Forbis dapat menyelenggarakan pelatihan-pelatihan, menjadi pusat edukasi, konsultasi, pembinaan dan mentoring bagi para pengusaha pemula. Harus diakui, ini bukan pekerjaan mudah. Disamping memerlukan fokus dan terus menerus, hal-hal tersebut diatas juga harus dilakukan oleh team yang profesional dalam bidangnya. Tidak bisa dilakukan secara sambilan. Yang bisa dilakukan baru sebatas mengadakan pelatihan atau workshop singkat, zoominar tentang topik tertentu, Dibentuknya Forbis Institute sebenarnya merupakan langkah menuju terwujudnya harapan diatas. Namun langkah ini perlu energi besar, fokus dan terus menerus serta team yang expert di bidangnya. Untuk hal ini, anggota Forbis masih perlu mencarinya diluar untuk bisa lebih optimal, mengikuti berbagai komunitas bisnis dan program-program upgrading baik yang free maupun berbayar.

Keempat, Forbis bisa menjadi sarana bagi promosi dan pemasaran produk anggota. Melalui event Expo atau Pameran, pengenalan produk dan bisnis anggota kepada pesantren-pesantren alumni, kegiatan forbis cabang dan ikpm-ikpm cabang, serta komunitas wali santri, diharapkan bisa membuka jaringan pasar yang lebih luas. Disinilah dituntut peran aktif dari para anggota untuk memanfaatkan jaringan dan database yang ada untuk memperluas akses pasarnya melalui para anggota di seluruh daerah di Indonesia.

Semua hal diatas tidak akan datang dengan sendirinya. Walaupun sudah tersedia, perlu upaya untuk menjemputnya. Perlu kesungguhan dan daya kreatif untuk bisa memanfaatkan resource atau sumber daya yang ada. Gontor melalui Forbis-nya sudah menyajikan jejaring/networking. Persoalannya, apakah kita termasuk yang pandai memanfaatkan jejering tersebut atau hanya diam menunggu lalu mengatakan apa yang saya dapatkan dari Forbis.