Masihkah Anda Bertanya Benefit Apa Yang Didapatkan Saat Aktif di FORBIS?

Masihkah Anda Bertanya Benefit Apa Yang Didapatkan Saat Aktif di FORBIS? RAKORNAS FORBIS IKPM Gontor

FORBIS.ID — Namanya Muhammad Abda’u Zaki, kesehariannya bergelut di Perusahaan Zaemerci Discharge Denin.

Salah satu produknya adalah sajadah yang memiliki keunikan baik dari sisi design dan bahan.

Saya mencermati sajadah tersebut sangat cocok buat dijadikan buah tangan atau hadiah.

Sajadah punya Muhammad Abda’u Zaki adalah satu dari sekian penawaran yang muncul di sebuah forum untuk pemenuhan kebutuhan barang promosi untuk komunitas toko Model Bridgestone se- Jawa Barat.

Alhasil, Sajadah produk Muhammad Abda’u Zaki terpilih menjadi pemendang tender tersebut. Dia memenangkan persaingan dengan penawaran lain yang hampir rata-rata menawarkan sajadah mainstream dengan berbagai ukuran, ketebalan, serta kualitas bahan.
Sementara penawaran yang satu ini lain dari yang lain.

iklan google

Kontrak pun dilakukan dengan nilai pesanan 5400 Pcs sajadah yang nilainya mencapai Rp 150 Juta rupiah sekali order.

Lalu siapa pemuda beruntung bernama Muhammad Abda’u Zaki tersebut? Penting diketahui sebab saya tak pernah bertemu dengannya.

Ternyata Zaki adalah salah satu anggota FORBIS, Alumni Gontor angkatan tahun 2011 asal Bandung. Luar biasanya pemuda ini adalah salah satu peraih Santripeuner Award 2018.
Beberapa waktu lalu masih untuk pemenuhan kebutuhan souvenir Bridgestone se-Jawa Barat, saya juga sempat pesan 3.600 Pcs Gantungan kunci kepada salah satu anggota forbis lainnya dengan brand Kun Kun. Produksinya sudah dipesan oleh para pesantren alumni, wali santri di dalam dan luar negeri, termasuk pengiriman ke Italia.

Brand Kun Kun pun mendapatkan orderan dari Bridgestone atas pertimbangan harganya kompetitif dan design bisa dipesan secara customized. Bisa melayani partai besar maupun orderan personal dalam jumlah terbatas.

Dua cerita di atas adalah contoh kecil BENEFIT APA YANG BISA DIDAPATKAN DENGAN MENJADI ANGGOTA FORBIS.

Kenapa saya menyebut ini sebagai contoh kecil sebab sejak lebih dua tahun FORBIS IKPM berdiri sudah banyak kerjasama maupun transaksi terjadi di antara sesama anggota FORBIS baik itu yang bersifat materi maupun non materi seperti di bidang jasa.

Di bidang jasa saya akan berikan contoh, saya beruntung berkenalan dengan Ust Fajar Shodiq, alumni Gontor 98.

Sebagai praktisi akuntansi, juga sekaligus pebisnis, beliau paham betul bagaimana akuntansi bisa membantu kita mengontrol bisnis lebih baik.

Dengan aplikasi Accurate, semua urusan pembukuan bisnis menjadi sangat mudah. Saya dikenalkan dengan aplikasi Accurate Online, dibantu, dibimbing dan disupervisi Sampai saat ini.

Hasilnya, sunggguh luar biasa. Saya cukup memantau perkembangan bisnis di 4 Cabang dengan lokasi yang berbeda, cukup dengan satu sentuhan jari di handphone atau MacBook saya.

Bahkan sambil berlibur, bepergian keluar kota, saya bisa mengendalikan bisnis dengan mudah dan praktis. Sebelumnya, saya mesti bolak-balik mengunjungi cabang-cabang tersebut, atau menghubungi manager cabang untuk mengetahui perkembangan bisnis harian.

Saat ini cukup buka Handphone atau Tablet, saya bisa mengakses perkembangan bisnis harian secara real time dan online.

Hal ini penting Karena saya punya harapan, suatu saat bisnis ini akan terus berkembang menjadi puluhan bahkan ratusan cabang di berbagai daerah. Dan kita sudah siap dengan kondisi tersebut. Ini saya dapatkan di FORBIS.

Melalui FORBIS inilah saya berkenalan dengan banyak pihak. Baik para pengusaha pemula yang penuh semangat, maupun pengusaha mapan yang penuh ketenangan dan perhitungan.
Demikian juga dengan para profesional bisnis lainnya spt akuntan, lawyer, notaris, design graphis, jurnalis dan marketing serta praktisi keuangan.

Semua lintas marhalah, lintas daerah bahkan lintas negara. Hampir kebanyakan tidak pernah kenal atau ketemu sebelumnya. Hanya dipersatukan oleh satu sumber mata air kehidupan, yakni Gontor. Nahnu Qodiman sawa min ma’had.

Saya melihat FORBIS bukan sekedar kumpulan para alumni yang bergerak di bidang bisnis. Tapi sebuah wadah dan kesempatan untuk saling berbagi, saling menguatkan sesama muslim,khususnya sesama alumni Gontor.

Sebuah hadits yang diriwayatkan Abu Musa RA, Rasulullah SAW bersabda : seorang mukmin dengan mukmin lainnya seperti satu bangunan yang satu sama lain saling menguatkan”, kemudian beliau menggenggamkan jari-jarinya (Muttafaqun Alaih).

Melalui database yang ada di FORBIS ini kita menjadi tau dan lebih ngeh informasi potensi-potensi yang ada diantara para alumni. Jenis usaha rekan2 Forbis ternyata sangat beragam, produknya pun sangat bervariatif.
Mulai dari keperluan sandang/fashion, Kuliner dan makanan olasan, prodüksi hasıl pertanian dan perkebunan, peternakan, jasa konstruksi dan bangunan, toko eceran dan grosiran, travel umroh haji dan Wisata.

Kita perlu apapun, insya Allah ada di saudara kita sendiri, sesama alumni gontor. Bahkan jika kita membutuhkan Cat Tembok Produksi Anak Gontor atau Jasa pengecatan Apartement atau gedung bertingkat, ada angota forbis yang bergerak dibidang tersebut.

Hampir semua bidang ada. Hanya saja, selama ini kita tidak pernah mengetahui informasi ini secara lebih detail. Di FORBIS , ini bisa kita dapatkan.

Bermula dari mengenal, kemudian saling menyesuaikan apa yang dibutuhkan dalam kerangka Supply and Demand, dilandasi oleh nilai saling berbagi dan saling menguatkan, maka sangat terbuka peluang dan kesempatan untuk melakukan sinergi yang saling menguntungkan.

Satu keyakinan yang saya pegang sampai saat ini adalah apapun yang pondok rencanakan, pasti ada hikmah dan keberkahan untuk bersama. Demikian juga dengan gagasan pondok dengan membentuk jaringan silaturahim para alumni yang bergerak di bidang bisnis melalui wadah FORBIS.

Sebagai penutup dari tulisan ini, kini giliran saya bertanya kepada pembaca sekalian, saat Anda memutuskan untuk aktif di FORBIS, masihkah Anda akan bertanya Benefit apa yang didapatkan dari FORBIS?….Wassalam.

Ditulis oleh: Agus Maulana

Ketua Umum FORBIS PP IKPM Gontor, alumni Gontor tahun 1992 dan sebagai pemilik bisnis bengkel Agus Lio Ban di Subang