FORBIS.ID__ Digital marketing dapat membuat Anda terkesan terhadap produk seperti jatuh cinta sebelum bertemu dengan orang yang Anda cintai. Impresi bisa dibentuk jauh sebelum Anda menginjakkan kaki di toko produk tersebut.
Dengan modal telepon pintar (smartphone), internet, dan konten, setiap orang dapat memberikan kesan kepada produk, dari jauh, secara real time. Inilah kekuatan dunia digital.
Kini, hampir semua bidang usaha memanfaatkan digital marketing. Tak terkecuali bisnis kuliner.
Menurut lembaga survei Nielsen pada November 2019, 95 persen masyarakat Indonesia menyukai makanan siap santap dan 58 persen di antaranya memesan makanan lewat smartphone. Mereka memesan makanan secara online rata-rata 2,6 kali per minggu.
Betapa banyak orang yang kini memanfaatkan digital untuk sekedar makan. Meski demikian, Anda juga harus mengingat persaingan dalam bisnis digital. Di sinilah digital marketing.
Tanpa memberikan impresi positif, calon pelanggan dapat pergi begitu saja. Mereka mungkin hanya ‘numpang lewat’ di resto yang Anda pasang di aplikasi.
Nah, artikel ini akan membantu Anda mendalami betapa pentingnya penggunaan internet sekaligus membantu mendapatkan ide kreatif marketing restoran:
1. Meluasnya penetrasi internet
Di era yang serba digital, hampir semua orang, khusus di warga kota, terhubung dengan internet. Hingga Januari 2021, jumlah pengguna internet di Indonesia mencapai 202,6 juta orang. Ini berarti 73,7 persen dari penduduk Indonesia telah menggunakan internet.
Berdasarkan data ini, internet berdampak pada kehidupan sehari-hari penggunanya. Termasuk gaya hidup mereka terhadap makanan.
Sebelum memesan makanan, contohnya, masyarakat biasanya mencari informasi dulu di mesin pencari seperti Google. Makanan apa yang paling disukai banyak orang hingga warung yang paling terkenal.
Selain mesin pencari, masyarakat juga biasanya langsung mengunjungi website atau media sosial resto. Ada juga yang menggunakan Google Map yang memberikan informasi lokasi resto beserta foto, waktu buka, hingga menu.
Oleh karena itu, Anda perlu memanfaatkan semua media di atas untuk menyapa calon konsumen. Setidaknya, resto Anda familiar di benak publik.
Kalau ingin konsumen mendekat dan membeli, Anda perlu teknik lagi. Secara umum, tampilkan resto Anda dengan konten yang menarik dalam media-media digital di atas.
2. Menempel Calon Konsumen dengan Retargeting
Tidak banyak orang membeli makanan di resto Anda usai melihat iklan pertama kali. Umumnya, butuh waktu pendekatan alias PDKT hingga dapat meyakinkan calon konsumen.
Dalam digital marketing, Anda dapat PDKT dengan elegan. Inilah yang disebut dengan ‘retargeting’ dalam dunia marketing.
Dengan retargeting, Anda dapat beriklan secara spesifik kepada calon konsumen. Umumnya, ini dilakukan usai calon konsumen berinteraksi dalam website atau mengakses iklan yang Anda.
Iklan Anda kemudian akan terus muncul meski calon pelanggan tak lagi mengakses website Anda. Iklan muncul, misalnya, pada saat Anda mengunjungi portal berita atau media sosial.
Dengan begitu, Anda dapat meningkatkan kesadaran calon konsumen terhadap resto Anda. Retargeting disebut dapat meningkatkan jumlah pembelian hingga 70 persen.
Cara melakukan retargeting ialah dengan bergabung dalam jaringan iklan digital. Anda dapat mencobanya dalam Google Display Network.
3. Mempermudah Calon Konsumen Menemukan Resto
Lokasi resto Anda mungkin kurang menguntungkan. Tidak apa-apa. Meski demikian, jangan persulit calon konsumen menemukan resto Anda. Ini peting dalam digital marketing.
Tuntunlah setiap calon konsumen yang ingin menyambangi resto Anda. Caranya, dengan mencantumkan alamat dan lokasi yang akurat di Google Maps.
Tak hanya itu, Anda mendapatkan keuntungan lain sejak Google memperkenalkan pencarian lokal atau local search. Dengan pencarian lokal, Google memberikan informasi yang paling relevan terhadap pengguna di wilayah setempat. Resto Anda dapat dikenal setidaknya oleh para pengguna internet di wilayah sekitar Anda.
Dengan demikian, lokasi Anda yang kurang menguntungkan tak lagi berpengaruh secara signifikan. Sementara digital marketing lewat Google Maps kian memberikan banyak manfaat bagi resto Anda.
4. Informasi Mesti Lengkap
Di samping informasi lokasi, sampaikan informasi relevan lainnya yang dapat memikat calon konsumen melalui Google Maps. Informasi tambahan itu ialah foto, review, ranking hasil pencarian, harga, menu, jam buka, harga, situasi tempat dan fasilitas pendukung.
Semakin lengkap infonya, semakin yakin calon konsumen. Namun harus diingat: informasi mesti sesuai dengan fakta. Jika Anda berbohong, citra resto Anda justru buruk. Sajikan semuanya dengan benar dan indah.
Agar tampilannya apik, Anda dapat memanfaatkan Google My Business atau Google Bisnisku. Semua informasi tentang resto dapat dilihat dengan nyaman dengan fitur ini.
Penempatan profil Google Bisnisku sangat strategis selain urutan info yang pas. Dengan demikian, pengguna internet lebih mudah mengaksesnya. Hanya dengan memasukkan kata kunci, tekan enter, informasi pun muncul.
5. Hemat Ongkos Promosi
Walau kelihatannya sulit, digital marketing merupakan strategi dengan biaya murah. Tidak seperti pemasaran tradisional yang tampak mudah tapi berbiaya mahal.
Beginilah digital marketing. Tak perlu modal gede. Memang ada yang media berbayar seperti Google Ads, Instagram Ads, dan Facebook Ads, tapi tarifnya dapat Anda pilih sesuai ketebalan dompet.
Melalui digital marketing, Anda juga dapat melihat data untuk mengevaluasi efektivitas iklan. Misalnya, Anda mengevaluasi berdasarkan data jumlah orang yang melihat dan mengklik iklan.
Ini sulit dilakukan dalam marketing tradisional. Untuk memasang baliho di pinggir jalan, Anda kudu menyiapkan jutaan rupiah. Sudah mahal, Anda tidak dapat mengkuru efektivitas baliho terhadap peningkatan jumlah konsumen Anda.
Sementara digital marketing mampu menjangkau target pasar yang spesifik. Anda dapat meyasar siapa saja yang ingin iklan ditujukan: berdasrkan jenis kelamin, usia, lokasi, dan topik. Kesimpulannya, Anda mengendalikan penuh pemasaran resto Anda lewat digital marketing.
6. Dekatkan Diri dengan Konsumen
Dengan digital marketing, Anda dapat lebih dekat dengan konsumen. Caranya, tinggalkan kesan kaku dan ganti citra Anda sebagai teman konsumen.
Berlaku sebagai teman bukan berarti harus bercerita ihwal diri sendiri. Anda dapat membagikan informasi bermanfaat, cerita lucu, kisah di balik panggung, tips, dan apapun yang dapat memancing interaksi konsumen.
Metode ini sebenarnya upaya menciptakan impresi dan pengalaman positif dari interaksi dengan konsumen. Bukankah komunikasi dalam media sosial diciptakan bukan hanya untuk bagi yang “ada maunya” tetapi lebih dari itu, sebagaimana ikatan antar teman.
Bahkan, kebanyakan orang memanfaatkan media sosial untuk berteman. Oleh karena itu, jika Anda terang-terangan berjualan, usaha promosi Anda kemungkinan terhambat.
Hal ini juga bukan berarti Anda menghindari marketing di media sosial. Musababnya, media sosial-lah yang mampu menciptakan impresi positif dan kesan dekat. Sekali lagi, ini tak dapat dilakukan dalam marketing tradisional. Selamat mencoba.